![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYARhB1qhMm4STKa_uLHv2i-5vaEMspRs9aguLjkIkiJwbEduf9Bb-5Lr169k1tCTOnMopCuLybI7TOCt4SKvsNolS2XsIoui1XAKwslF0f81SW7iMLjgyvpHsBKG47qimPKBRnn9i9BIx/s400/Homo+Sapien.JPG)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVuhC2tBiC-IVnBbSeRje_ZEcO_XAZSnJVLe4KMJm2rA03F8eRRHmD39x1o8k5TEI4TrKcmwqnBhpcjDzPs1qhxVaJ4JBANNhwPNNays8Ywf4NND1ECZvtn4jQofB7agUIoF_dol80XvTk/s400/neanderthal.JPG)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoIjE7En26LNSa_KObITfMtVZyQwF-fshBhQuCnSTKkTXSsVE8wZ0qMYExo9L7TblDWKc8gi439ENZ4sYPzpQgxaNtS_cK0Yvx1bpfYx8Tjm8aYgKxhARfkm1WF0NqAIfXiDcuRm3ZSrpt/s400/Heidel+bergensis.JPG)
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uSISGrw-oh-dSqp-UAPKEceEePjcBcl-RCCfibFBMCYTSc7DBdBp2kglQGTUCRYLjFkRVr0QX6UGIKN6Mk8NEXFAX0AV-UOXuRq4ZYoAN9AAaEHAQQIvNdy0mtOAKC4zO6Z7sAorV0K88njiVX6s-k5ZBbUyuwC0Isr33G5uZS1VcN7OMqrph6KUM2CV_zZDTCebMuJQ=s0-d)
"Eva mitokondria", di bidang genetika manusia, adalah julukan yang diberi ke moyang bersama yang terkini lewat garis matrilineal (dalam bahasa Inggris "MRCA" atau most recent common ancestor). Dalam kata lain, wanita yang dijuluki demikian adalah moyang dari semua manusia yang hidup saat ini, dari sisi ibu, dan dari ibu ke ibu, mundur ke masa lampau sampai semua garis keturunan bertemu pada satu orang. Dalam setiap orang, semua DNA mitokondria (mtDNA) turun dari mtDNA orang tersebut karena mtDNA setiap orang diturunkan ke anaknya tanpa kombinasi ulang.
Di samping Eva mitokondria, ada juga "Adam kromosom Y", nama yang diberi kepada moyang bersama lewat garis ayah atau patrilineal. Namun kedua orang ini hidup pada waktu yang berbeda ribuan tahun.
Dalam garis yang menuju ke MRCA, setiap moyang dari orang yang hidup kini memiliki saudara seangkatan, kakak dan adik sekandung Boleh jadi ada lebih dari satu MRCA yang lahir pada hari yang sama. Namun mereka dipandang sebagai satu MRCA secara keseluruhan.
Pada umumnya, Eva mitokondria diperkirakan hidup sekitar 200 000 tahun lalu, kemungkinan paling besar di Afrika Timur, saat Homo sapiens sapiens ("anatomically modern humans" atau "manusia modern dari segi anatomi") sedang berkembang sebagai manusia yang terpisah dari sub-spesies manusia lain.
Eva mitokondria hidup jauh lebih dini dari pada apa yang disebut sebagai "Out of Africa migration", yang diperkirakan terjadi antara 95 000 dan 45 000 tahun lalu. Penentuan tanggal "Eva" ini meniadakan multiregional hypothesis atau "hipotesa multiregional" (teori yang menganggap bahwa "manusia modern" muncul di lebih dari satu tempat di dunia), dan mendukung hipotesa bahwa manusia modern muncul pada saat yang tidak terlalu jauh di masa lampau di Afrika]], kemudian menyebar dari Afrika dan menggantikan manusia yang lebih "purba" seperti Neanderthal. Dengan demikian, hipotesa "Out of Africa" adalah yang dominan.
Para ahli paleoantropologi punya hipotesis, asal muasal manusia modern adalah "Hawa". Ia bukanlah manusia pertama yang diceritakan dalam kisah penciptaan di kitab suci. Hawa dalam pandangan para paleoantropolog adalah wanita yang hidup di Afrika antara 100.000 - 300.000 tahun lalu.
Ia membawa salah satu tipe DNA mitokondria (Deoxyribonucleic acid di dalam mitokondria - "pabrik energi" di dalam sel yang memasok sekitar 90% energi agar sel, jaringan, organ, dan sistem tubuh dapat berfungsi), bagian dari sejumlah kromosom yang berfungsi meneruskan faktor keturunan dari sel induk kepada sel turunan. Dalam hal ini, mtDNA hanya diturunkan kepada wanita. Setelah mengkaji variasi genetik di dalam mtDNA dalam berbagai populasi, para ilmuwan menyimpulkan, kita semua merupakan turunan dari satu nenek moyang, wanita "Hawa" di atas.
Kesimpulan itu membuka cakrawala baru bahwa manusia modern kemungkinan bukanlah keturunan dari manusia purba semacam Homo sapiens yang hidup 500.000 tahun lalu. Atau bahkan, spesies yang lebih tua seperti Homo habilis (2,5 - 1,6 juta tahun lalu), Homo ergaster (1,8 - 1,4 juta tahun lalu), dan Homo erectus (1,5 juta tahun lalu). Soalnya secara fisik Homo sapiens tampak sangat berbeda dengan manusia modern. Lebih tegap dengan wajah lebih lebar, dan kening mata menonjol.
Max Ingman, doktor genetik asal Amerika Serikat dalam tulisan bertajuk Mitochondrial DNA Clarifies Human Evolution mengungkapkan hal senada dengan pendapat para paleoantropolog bahwa manusia modern berevolusi dari salah satu tempat di Afrika antara kurun waktu 100 - 200 ribu tahun lalu. Dari situ moyang manusia masa kini itu lantas menyebar dan mendiami tempat-tempat di luar Afrika.. Gen manusia modern ini tidak bercampur dengan gen spesies manusia purba. Teori penyebaran manusia ini dikenal dengan hipotesis Out of Africa dan disokong oleh bukti-bukti genetik yang telah ditemukan.
ADS HERE !!!